“Vanesha! Raffa!” DOR! DOR! DOR! Raffa yang kaget bukan main dengan tindakan istrinya, seketika membelalak lebar memegangi Vanesha. Tapi Vanesha sendiri terlihat baik-baik saja, mereka menoleh dan mendengar jeritan Layla dan Lintang dari arah belakang. Mereka pun membelalak lebar melihat Arthur terbaring di lantai dengan darah segar mengucur dari perutnya. Frans juga tergeletak tak jauh darinya dengan luka tembak di kepalanya, laki-laki itu masih terlihat kejang-kejang meregang nyawa. “PAPA!” teriak Raffa dengan air mata menggenang di matanya. Sadar dengan apa yang sudah dilakukan Arthur, Raffa pun murka. Dia merebut senjata dari tangan Rider dan berteriak penuh amara menembakkan semua peluru yang ada pada Frans. “ARGH! KAU TAK PANTAS HIDUP LAGI, b******n!” “Sudah!” Vanesha menangis
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari