Chapter 12 : Green Eyes

1616 Kata

"Caroline, boleh aku masuk?" usik Milla serak. Berdiri tegap di ambang pintu. Caroline menoleh cepat. Menyeka mata. Ia mengangguk. Menahan tangis. "Yah, Mom. Masuklah!" Milla mengulum bibir. Mempercepat langkah, bergerak mendekat. Ia duduk, tepat di samping Caroline, meletakkan kedua tangan di paha. Melirik sekilas. "Kau bisa mengandalkanku untuk memberi pelajaran pada si kulkas itu," ujar Milla. Melempar senyum tipis. Caroline menoleh. Mendegus kasar. Hampir tersedak. Turut melebarkan bibir. "Mom, kau sedang membicarakan putramu," ucap Caroline memberi peringatan. "It's okay. Tidak akan ku iarkan putri sahabatku menangis. Terutama karena putraku." "Aku tidak menangis, Mom." "Really? Jadi ini apa? Air wastafel?" Milla mengusap sisi mata Caroline. Menekan lembut. Caroline bungka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN