"Rose, kau sudah pulang? Bagaimana Luiz?" sambut Hillary. Bergerak melangkah mendekat saat pintu utama penthouse nya terbuka. "Tidak berjalan mulus, Mom." "Kenapa? Apa dia tidak suka biskuit buatanmu?" "Nope, Mom. Bukan karena itu, tapi Caroline datang di waktu yang sangat tidak tepat. Lalu keadaan kacau. Luiz terlalu dingin padaku," jelas Rose risau. Menggulung rambut light brown-nya ke atas. Menyimpul kuat. "Caroline? Kenapa gadis itu datang ke griya tawang milik kekasihmu?" tandas Hillary. Bergerak menjauh menuju dapur, setelah meraih lengan putrinya. Membawa Rose bersama. "Dia membawa sesuatu. Aku tidak tahu apa isinya. Yang jelas, aku melihat ada sesuatu di antara mereka," Rose berdalih cemas. Meraih ponsel di dalam minibag. Memeriksanya cepat. "Kau harus waspada. Setahuku