Asifa kembali bersama dokter, dan juru rawat. Tidak ada waktu untuk memindahkan Rara ke ruang bersalin, saat dokter datang, karena bayi Rara sudah berada di atas kedua tangan Aska yang gemetar. Asifa sangat terkejut melihatnya. Dokter, dan perawat langsung menangani Rara, dan bayinya. Masih ada satu bayi lagi yang harus Rara perjuangkan agar bisa melihat dunia. "Bang ...." Asifa menatap wajah Aska yang sangat pucat. Aska masih menatap lengannya, meski bayi Rara sudah diambil alih dokter. Tiba-tiba tubuh Aska jatuh ke lantai, ia pingsan. Tampaknya ia shock karena sudah menyambut kelahiran cucunya, dengan kedua belah tangannya sendiri. Ini membuat kehebohan di dalam ruangan itu. Asifa jadi kebingungan, antara mengurus suaminya yang pingsan, atau putrinya yang sedang melahirkan. Akhirnya Asi