Semua berkumpul di ruang tengah. Soleh membaca doa, berharap seluruh keluarganya selamat di dunia, dan di akhirat. Tak lupa doa terbaik untuk Rara. "Potong tumpengnya, Sayang." Ucap Asifa. Rara memotong puncak tumpek, potongan pertama untuk Cantika, yang kedua untuk Soleh, yang ketiga untuk Asifa, keempat Aska, kelima Razzi, keenam, Asma, ketujuh Revano, dan terakhir untuk Vanda. "Terima kasih atas kejutannya. Rara bahagia sekali. Terima kasih ya, Nini." "Iya, Sayang. Nini senang kalau Rara senang. Selama ini Nini merasa sudah terlalu banyak memberimu kesedihan." "Tidak Nini, Rara selalu bahagia, kalau Nini juga bahagia." "Ayo dimakan," ucap Soleh sambil menyuap nasi di piringnya. Terdengar suara ponsel Rara yang berada di dalam kamar. "Biar aku yang ambilkan." Razzi bangkit dari du