"Sayang ...." Razzi duduk di samping Rara, dipeluk bahu istrinya. Rara menangis di d**a Razzi. Membasahi kemeja dibagian d**a yang dipakai suaminya. "Rara harus kuat, Sayang. Ana, dan Ani butuh sandaran. Mereka perlu Rara untuk menguatkan." Razzi mengusap bahu Rara, dikecup puncak kepala istrinya. "Kenapa orang-orang yang aku sayangi, pergi hampir bersamaan, Kak Razzi?" "Aku tidak bisa menjawabnya, Ra. Karena itu kuasa Yang Maha Kuasa. Kita harus berusaha ikhlas menerima, ketentuan dari yang sudah digariskan olehNYA." Rara menarik kepala dari d**a Razzi. Razzi menghapus air mata istrinya. "Ayo, kita bawa jenazah Mbah Ati pulang." Razzi membimbing lengan Rara. Mereka masuk ke dalam ruangan di mana jasad Mbah Ati berada. Rara memeluk bahu Ana, dan Ani, saat petugas rumah sakit memasu