BAB 4

1058 Kata
Anna POV Entah bagaimana asal mulanya perasaan bahagia ini. Bahagia bisa bertemu dengannya, bersamanya, menghabiskan waktu berdua dengannya bahkan hanya menerima pesan darinya bisa membuat jantung ku melompat-lompat. Om Javier sangat mengerti cara untuk menyenangkan hati wanita. Dia tidak hanya menyenangkan perut kosongku tetapi juga telah memporak-porandakan hatiku. Rasa bimbang tengah berperang di hati dan pikiranku. Antara perasaan menolak karena tidak ingin menjadi perusak hubungan dengan perasaan yang menerima segala ketulusannya. Om Javier menjemputku dengan mengendarai mobil Porsche nya. Dia parkir di depan pagar sekolah ku. "Gila mobil sekeren itu di depan sekolah kita ngapain ya" kata Jessie teman sekelas ku yang berjalan beriringan dengan ku "Mana gue tau" sahut ku yang pergi berjalan mendahuluinya Aku berjalan melewati pagar sekolah dan berkutat dengan ponselku. Aku mengurungkan niat untuk memesan ojek online saat melihat om Javier menurunkan kaca mobil yang membuat sekolah ku ini gempar akan keberadaannya. Drrrtt drrtt Ponselku berdering, nama om Javier tertulis jelas di layar ponselku. Aku menatap dirinya dari kejauhan dengan cepat aku mengangkat panggilannya "Ada apa ?" Tanyaku "Masuklah.. aku ingin mengajakmu ke suatu tempat" ajaknya Aku memperhatikan sekitar ku melihat puluhan mata tengah tertuju di mobil om Javier membuatku ragu untuk mengiyakannya. "Kita bertemu di jalan raya.. aku akan berjalan ke sana" ucapku menutup panggilannya Om Javier menancap gas mobilnya pergi dari depan sekolahku. Aku pun berjalan kurang lebih 5 menit untuk keluar dari gang sekolahku ke tempat mobil om Javier terparkir. "Om mau mengajakku kemana ?" Tanya ku setelah memasuki mobilnya dan duduk di bangku penumpang "Eits mau apa" Sentakku yang terkejut saat om Javier mendekat padaku "Memasang sabuk untukmu" menarik seatbelt kursiku Aku membuang muka ke luar jendela di sampingku. Menutup mata rapat dengan susah menelan ludah merasa malu namun juga ingin menertawai diriku sendiri. "Besok libur sekolah kan ?" tanyanya "Ya iyalah.. mana ada hari minggu masuk sekolah" jawab celetukku "Kenapa memangnya ?" Tanyaku "Kita akan menginap" "Hah.." sontak kagetku mendengar ucapannya bahwa kami akan menginap "Memangnya mau kemana ?" tanyaku "Nanti kamu juga akan tau" jawabnya yang masih tidak ingin memberitahu tujuan kami Aku mengikuti perginya mobil yang tengah dikendarai om Javier ini. Tanpa bertanya lagi aku hanya menyandarkan punggung. Memperhatikan dirinya yang mengemudikan mobil dengan tenang dan terlihat sangat berkharisma membuatku tersenyum tidak jelas "Ada apa" tanyanya melirikku "Gak apa.. terlihat lebih ganteng aja" sahutku secara spontan membuatku malu hingga menutup mulut dengan tanganku dan membuang wajah dari hadapannya. Om Javier sontak tertawa pelan mendengar ucapanku barusan. Hampir satu jam lamanya om Javier mengendarai mobil membuatku mulai mengantuk namun aku menahannya agar diriku tidak tertidur. "Tidurlah.. kamu pasti capek pulang sekolah harus langsung menempuh perjalanan jauh" kata om Javier yang membuatku tersenyum malu "Tidak apa.. nanti akan aku bangunkan saat sudah sampai" lanjutnya yang aku anggukan dan membenahi sandaranku sebelum menutup mata. ---- Aku menggeliatkan badan sebelum membuka mata. Merasakan nyaman kasur dan bantal yang empuk membuat otakku berfikir sebelum mataku ini terbuka. Menemukan om Javier berbaring disampingku dengan menyangga kepalanya membuatku bingung. "Sejak kapan kami di kamar ini.. dimana ini" batinku seraya melirik sekelilingku "Apa tidurmu nyenyak" tanya om Javier seraya tersenyum lebar padaku "Hem" jawabku dengan mengangguk. Om Javier mendekatkan wajahnya padaku dan menempelkan bibir kami perlahan aku menutup mata merasakan ciuman basahnya yang semakin ganas dan intim Om Javier berpindah ke atasku menopang tubuhnya dengan siku dan lututnya Javier POV Aku menahan berat tubuhku dengan siku dan lututku menciumnya dengan ganas menjelajahi rongga mulutnya dengan lidah ku. Tidak tinggal diam tanganku menekan tengkuknya memperintim ciuman kami dan meremas buah dadanya membuatnya mengerang. Aku melepaskan kancing seragamnya satu persatu hingga terlepas semuanya. Melepaskan pengait branya dan segera menyingkirkan dari tubuh Anna Aku menghisap putingnya kanan kiri secara bergantian seraya melepaskan pengait roknya. Aku memasukkan satu tanganku ke celana dalamnya. Mengusap lubang kenikmatannya perlahan merasakan basah dibawah sana membuatku tidak sabar melepaskan seluruh kain yang dikenakan Anna Aku juga melepaskan pakaian ku dan membebaskan milikku yang telah meronta dibawah sedari tadi. Aku mengarahkan tangan Anna untuk mengusap milikku dan menggenggam tangan Anna membantunya lebih cepat. Ahhh... Nikmatnya... Aku berpindah menjilat telinga Anna memberikan rasa geli yang nikmat untuknya seraya menggesekkan milikku pada Anna Aku sudah tidak tahan menahan haus untuk memasukinya langsung saja aku mengarahkan milikku tepat di depan lubang kenikmatannya. Menekan milikku perlahan untuk memasuki milik Anna. Tiba-tiba Anna menahanku untuk melanjutkannya. Melihat dahi nya yang mengkerut membuatku tau bahwa ia takut. Aku pun meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja. "Om" ucapnya terpotong "Pelan" lanjutnya meminta padaku dan aku anggukan dan melanjutkan yang tertunda "Ahh.. hh.." erang Anna yang merasa kesakitan "Sepertinya ini yang pertama untuknya.. ahh.. nikmat sekali.." Batinku dengan kemenangan "Apa sakit" tanyaku dianggukan Anna "Tahan sayang.. ini akan nikmat" kataku padanya Anna meremas rusukku keras menahan sakitnya. Matanya terpejam erat dan mengigit bibir bawahnya. Aku menenggelamkan sebagian milikku kedalamnya melihat Anna mendongak menegang aku langsung memeluknya. membelai wajahnya melumat bibir Anna dengan ganasnya mengecohkan rasa sakit yang ditahan Anna. Dengan keras aku mendorong milikku lebih dalam hingga tenggelam sepenuhnya di dalam Anna. Aku membiarkannya diam sejenak untuk membiasakan milik Anna dihuni-nya. Melihat Anna yang mulai lebih rileks aku menggerakan pinggulku naik-turun secara perlahan memberinya sensasi nikmat. "Ahh.. emm.. hhh.." desahannya terdengar indah di telingaku membuatku semakin b*******h mempercepat gerak pinggulku "Yank aku mau.. ahh.." "Keluarkan sayang" kataku memotong ucapan-nya Merasakan kedutan dan hangat didalamnya aku semakin gencar menambah ritme ku. Ingin aku mengubah posisinya diatasku namun melihat Anna yang sudah lemas aku membiarkan dirinya dibawah. "Yank.. aku mau keluar" bisikku yang akan mencapai puncak pelepasan "Di dalam ya" pintaku mendapat balasan matanya yang melotot padaku Aku memeluk erat Anna mempercepat gerakanku mengeluarkan cairan milikku di dalam rahim Anna. Tubuhku pun bergetar hebat setelahnya "Om" dengan lesunya dia menatapku "It's oke baby.. ini yang pertama untukmu dan juga terakhir kalinya aku keluarkan di dalam hingga kau lulus nanti" ucapku menenangkan Anna Aku melempar tubuhku berbaring disampingnya menaikkan selimut untuk menutupi tubuh kami. Aku memeluk tubuh Anna dan tertidur begitu saja tanpa membersihkan tubuh kami terlebih dahulu. ---- Anna membuka matanya perlahan mungkin karena ia malu mengingat yang telah kami lakukan sebelumnya ia menenggelamkan wajahnya di dadaku. Aku memeluk erat Anna mencium puncak kepalanya seraya mengusapnya dengan lembut. "Kau suka" tanyaku semakin membuat wajahnya memerah seperti tomat "Mau lagi" tawar ku digelengkannya "Masih sakit" keluhnya padaku membuatku tersenyum lebar "Ini yang pertama kan" tanyaku dianggukan Anna pelan "Terimakasih.. aku akan mencintaimu sampai akhir" kataku
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN