Keheningan yang terjadi di ruang tengah villa siang hari ini terasa begitu menegangkan karena belum ada satu orangpun yang bersuara setelah beberapa menit berlalu. Nisa dan Adit sama-sama bungkam sementara Melinda menatap keduanya dengan sorot mata curiga. “Kenapa kalian berdua diam saja? Apa jangan-jangan kamu hamil di luar nikah dan kamu meminta Adit untuk menyembunyikanmu di sini? Iya?” Melinda menatap Nisa dengan sorot mata tajamnya. Nisa menggeleng dengan cepat. “Ti-tidak, Nyonya. Saya benar-benar sudah menikah,” balas Nisa, menyangkal tuduhan Melinda. Hatinya sakit karena dituduh hamil di luar nikah oleh mertuanya sendiri. Sekuat tenaga Nisa menahan air matanya agar tidak jatuh di hadapan Melinda dan Adit. “Kalau kamu sudah menikah kenapa kamu tidak bisa memberitahuku di mana ke

