Adit membaringkan tubuh Nisa di ranjang lalu menutupi tubuhnya dengan selimut. Dia duduk di pinggir ranjang sambil memandang wajah Nisa yang terlelap. Ada rasa sesal yang menghinggapi hati Adit karena telah membuat Nisa bersedih dan menangis seperti tadi. Dia tak bisa menjanjikan apapun pada Nisa untuk menghibur dan menenangkannya. Sikap Mama-nya pada Nisa sungguh di luar dugaan Adit. Entah kesalahan apa yang telah diperbuat oleh Nisa hingga membuat Melinda tidak menyukainya, bahkan sebelum dia mengetahui Nisa adalah istri Adit. Akan sangat sulit untuk membujuk Melinda jika ia sudah tidak menyukai seseorang. Namun Adit akan berusaha mempertahankan Nisa dan calon anak mereka. Suara deringan ponsel mengalihkan pikiran Adit dari kejadian tadi siang. Dia mengambil handphone di saku celanan

