Setelah mengambil keputusan Nisa menelepon Adit untuk datang ke rumah. Adit mengiyakan dan berjanji akan datang keesokan harinya. “Sayang, kamu main di rumah Tante Rini dulu ya. Nanti kalau Bunda udah selesai ngobrol sama Ayah, Bunda bakal jemput Ilham ke sini,” kata Nisa ketika mengantar Ilham ke rumah sahabatnya. Nisa sengaja menitipkan Ilham di rumah Rini agar bisa leluasa berbicara dengan Adit. “Tapi Bunda jangan lama-lama ngobrol sama Ayah ya. Aku udah kangen sama Ayah, Bun,” kata Ilham, merajuk. “Iya, sayang. Bunda janji nggak akan lama. Nanti Ilham bisa main sepuasnya sama Ayah,” janji Nisa. “Rin, titip Ilham bentar ya. Maaf ganggu waktu kamu sama mas Gilang.” Nisa mengalihkan pandangannya pada Rini. “Santai aja, Nis. Aku senang kok dititipin Ilham. Dia anaknya nurut dan nggak
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


