Mencoba bersabar

1968 Kata

Aku terus menatap kepada rumputan hijau di depan ku. Sekarang aku dan Veranda sedang duduk di taman rumah sakit. Dia terlihat sedikit gelisah. Beberapa kali dia menghela nafas beratnya. "Keynal " panggilnya lirih membuat ku menoleh padanya. Ve masih menatap ke arah rumput hijau di depan. Sebelum dia menoleh padaku. "Sebelum kita menikah, aku sudah bilang sama kamu kalau aku punya orang yang aku cintai " ucapnya membuat ku membeku seketika. Apa maksudnya ? Bukan nya... "Pria tadi namanya Keenan, dia orang nya " jawab nya menoleh pada ku. Jleb Kalian tau rasanya di tusuk dengan belati. Sakit pastikan ? Sekarang itu yang aku rasakan. "Aku ingin jujur sama kamu, kita sudah menikah, kita suami istri. Dan aku ingin kita terbuka, Nal "lanjutnya lagi kini sedikit menghadap ku. "Aku mencin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN