Pukul setengah empat sore aku tiba di bandara SIM (Sultan Iskandar Muda ) Banda Aceh. Dan sekarang sudah hampir setengah jam aku menunggu Keynal menjemput ku. Dia tidak terlihat juga, aku menghunbungi nya tapi ponsel nya mati. Aku jadi khawatir kalau dia masih marah dan akhir nya mengabaikan ku lagi. Aku menunggu Keynal di lobby bandara. Duduk dengan gelisah. Ponsel tidak lepas dari tangan ku, koper ku terletak di samping ku. Aku mengitari pandangan ku ke arah gerbang masuk bandara. Banyak kendaraan yang berlalu lalang. Aku semakin gelisah saat jam menunjukkan pukul setengah lima sore. Menggigit bibir bawah ku kembali mencoba menghubungi nya. Sama, masih tidak aktif. Huft... Mungkin aku terlalu berharap. Sebaiknya aku naik taksi dan menuju hotel. Aku menunduk dalam, entah k