Kehidupan yang kukira akan hancur hanya karena kehilangan dua orang yang begitu penting dari sisiku, kenyataannya tidak begitu semengerikan itu. Aku tetap bisa melakukan aktifitasku dengan normal, bekerja, bercanda gurau, menggerutu, bahkan sedih. Yah, aku sedih kalau sedang sendirian kemudian memikirkan kembali kenangan yang telah lalu. Tanpa kusadari tiap kali itu terjadi aku akan mendapati pipiku basah. Untuk mengurangi pemikiran yang tidak perlu, kini aku selalu memenuhi hari-hariku dengan banyak kegiatan. Bila sebelumnya aku paling malas untuk diajak nongki-nongki oleh teman kuliah atau teman SMA aku jadi rutin melakukannya. Meski mereka kadang menanyakan keberadaan Rama padaku, tapi aku berhasil melewatinya dengan baik. Selain ikut rutinan nongki, aku juga memperbanyak kegiatan dina