"Siapa Kamu?" Pernyataan itu membuat air mata Gledys jatuh begitu saja. Rasa kecewa karena ternyata kenyataan tak sama dengan ekspektasinya. Rasa sesal karena dirinyalah Sean seperti ini. Seandainya ia tidak hadir di dalam kehidupan Sean. Mungkin semua ini tidak akan terjadi. Sudah berapa kali Gledys menyesali dirinya.
Tak ada yang bisa lakukan. Selain terdiam dengan isakan yang ia tahan. Hatinya yang terasa nyeri akumulasi dari rasa rindu yang yang menumpuk di dadanya selama beberapa bulan ini. Tambah nyeri lagi, dengan pernyataan kalau Sean sama sekali tak mengenali dirinya. Sean sudah melupakannya dengan cara yang amat menyakitkan. Sean sudah melupakan semua kenangan tentang mereka berdua. Sean mungkin tidak akan lagi membawa dirinya pada tempat-tempat indah yang pernah mereka datangi
