Di sebuah pekuburan seorang gadis berjongkok menatap sedih, ia memang benci pada ke-dua laki-laki yang telah membuat Seannya sakit. Tapi ia juga tidak sampai hati jika melihat keberadaan mereka--kini sudah berada di tempat yang berbeda dengan dirinya. Apalagi Xender adalah seseorang yang pernah dekat, dan menjadi temannya. Xender juga pernah menjadi seseorang yang berharga di hatinya. Gledys tentu saja tidak akan pernah melupakan itu. "Maafin gue Xen, semoga lo bahagia di sana." Gledys mengusap pelan batu nisan yang bernama Xender Aprilio tersebut. Bagaimanapun mereka pernah mempunyai kenangan manis. Yang tak bisa dilupakan begitu saja. Xender yang jahat bukan karena lelaki itu terlahir menjadi seorang yang jahat. Mungkin karena keadaanlah yang membuat xender seperti itu. Dan Gledys ha