Bab 22

1115 Kata

Kinara baru sampai rumah setelah beberapa hari ini tak pulang. Sejak ia berpacaran dengan Narendra, jika bermalam di Jakarta selalu pulang ke rumah dan bukan ke mes. Sebab, kesempatannya bertemu Narendra akan lebih mudah apabila ia bermalam di rumahnya. Seperti malam ini, Kinara terlihat menyeret kopernya seraya bersenandung. Diandra yang sudah sedari tadi di rumah langsung menyambut sang adik. Keduanya bertemu muka dan saling memeluk. "Kakak, kok, belum tidur?" tanya Kinara. "Belum." Kinara meletakkan koper di ruang tamu dan ia duduk di sana. Melepas kaus kaki, kemudian menyandarkan punggung ke sofa hitam ruangan itu. Dadanya turun naik seiring dengan tarikan napas yang sedikit terdengar oleh Diandra. Kinara seperti kelelahan. Melihat itu, Diandra mengambil air dingin dari kul

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN