Diandra bersemangat sekali pagi ini karena perutnya kenyang sempurna. Ini semua karena Kinara. Gadis itu benar-benar melayaninya tadi. Diandra memasuki toko yang sudah dibuka oleh salah satu karyawatinya. Ada yang mengepel, mengemas roti, bahkan mengadon bahan-bahan. Mereka tampat penuh semangat. Diandra langsung memakai celemek dan bergabung di dapur. Ia mengecek beberapa loyang yang sudah berada dalam oven, setelah bertanya kapan mulai dipanggang pada salah satu dari mereka. Aroma vanila yang kuat langsung menyergap. Ditelitinya bentuk dan warna roti manis di loyang guna memastikan tidak ada yang bantat atau malah terlalu gosong. "Dicari Pak Narendra, Mbak," ucap Alia. Diandra sedikit terkejut mendengarnya. "Oke." Diandra memasukkan kembali loyang yang tadi dikeluarkannya den