Bab 51

1050 Kata

Sepanjang perjalanan pulang Diandra hanya diam. Ia tak ingin berbicara. Ia merasa hilang gairah saat nama sang adik disebut tadi. "Kamu kenapa, sih?" tanya Narendra penasaran. Diandra masih diam. Ia malah membuang pandangan ke luar jendela mobil. Berharap rasa kesalnya ikut terbuang. Namun usaha gadis itu sia-sia saja. Ia malah makin memikirkan hal-hal tak enak lainnya. Otaknya dipenuhi kalimat-kalimat negatif yang belum tentu benar. Pikiran-pikiran yang harusnya tidak dibiarkan berlarut-larut. "Aku cuma capek aja, Ren," jawab Diandra. Sebenarnya gadis itu ingin diam terus. Namun, melihat sekilas wajah cemas Narendra ia jadi tak tega. Bagaimana pun, Narendra adalah orang yang ia cintai. Apalagi mereka baru saja jadian. "Ya udah kamu tidur aja, Di," ucap Narendra. Diandra de

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN