Neriti dan Mario duduk di sofa panjang. "Jadi kamu setuju sama yang aku bilang?" Kinara mengangguk. Ia tak berani menatap ke depan. Apalagi harus bertatapan dengan Mario yang duduk diam sedari tadi. Mario ternyata bisa jadi sependiam itu. Kinara meremas-remas jemari tangannya. "Tentang syarat kakak kamu gimana?" Kali ini Mario yang bertanya dengan suara dalam. Ada dehaman sebelum ia bertanya. Ada napas berat setelah ia menanyakan hal itu. Kinara sendiri tak ingin menjadi madu. "Itu cuma Kak Diandra yang mau, aku enggak." "Yakin?" Neriti yang kali ini mengambik kendali. "Aku yakin, Kak," jawab Kinara seraya mengangguk. "Kamu enggak menyesal?" tanya Neriti. Untuk apa menyesali hal yang seharusnya dijauhi? Menjadi orang ketiga bukanlah hal baik. Untuk itu, Kinara ing