Bab 48.1

200 Kata

Diandra memandangi wajah pucat Kinara. "Gimana ceritanya Kakak bisa ke sini?" "Gimana ceritanya kamu bisa kayak gini?" "Kak, aku sadar kalau semua ini kesalahanku." Kinara memulai pengakuan dosanya kepada sang kakak. Ia juga meminta maaf karena selalu mengelak saat kakaknya dikejutkan dengan hal seprti ini. Sungguh kejutan yang tak manis. Malah bisa dibilang mematikan. Bagaimana bisa seperti itu? Tentu saja bisa. Bahkan, andai bukan adik sendiri, mungkin Diandra sudah mengeluarkan seluruh kemurkaannya. Diandra memang diam, tetapi saat kemarahan atau rasa kecewanya naik ke level tertinggi, maka jangan salahkan jika ada badai dahsyat. Seperti sekarang ini pun jika ia boleh egois, Tentu badai itu bisa saja datang. Menyapu segala resah dan kecewa. Melenyapkan segala sesuatu yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN