Narendra mengantar Diandra pulang. Pagi masih buta, mereka berdua pulang untuk berkemas menuju tempat kerja. Namun, entah angin apa yang membuat hati Narendra ingin ikut turun dan singgah sebentar ke rumah sang kekasih. "Aku mampir boleh?" tanya Narendra pelan. Tidak seperti biasanya, Narendra terlihat tak memaksa. Matanya hanya menampilkan keinginan kuat tanpa disertai emosi berlebihan. Wajahnya pun tak dalam keadaan tenang. Tak ada jawaban dari Diandra, Narendra diam di tempatnya. Ia tak ingin mencari perkara di pagi-pagi buta. Diandra melihat Narendra tidak juga turun. "Katanya mau mampir?" tanya Diandra. "Kamu enggak jawab," ujar Narendra tersenyum. Tanpa pikir panjang, Diandra membuka pintu mobil di samping Narendra. Gadis itu menarik tangan sang pria segera. "Sejak