BAB 26

1228 Kata

Derasnya air hujan dan dinginnya angin malam tak membuatku gemetar, aku masih saja tidur di makam kak Ani sambil sesekali menciumi nisannya. Sangat betah tinggal di sana dan tidak mau pulang. Bahkan kak Rama sering memarahiku karna masalah ini, tapi tetap saja aku mengabaikannya, aku tahu sudah membuatnya kesusahan tapi yang namanya kehilangan, sungguh sukar dilupakan, apalagi jika kehilangan itu karna demi kita, sungguh sangat sulit rasanya. "Sayang, apa masih belum mau pulang?" tanya kak Rama, penuh rasa sabar. "Sebentar lagi, Kak. Ini yang terakhir kalinya," jawabku masih saja tak peduli pada perhatiannya, aku sudah satu minggu ini datang ke makam kak Ani dan diam di kuburannya selama beberapa jam. "Huft ... berdirilah!" perintah kak Rama sambil menarik kedua tanganku pelan. Setelah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN