Keadaan Nina pagi ini belum ada tanda-tanda akan siuman dari komanya usai dicek keadaannya oleh dokter yang menanganinya. Sementara Rafa dengan mata pandanya sedang memaksakan diri makan sarapan yang dibawakan Cakra. “Habiskan makannya, setelah itu minum obatnya. Kesehatan kamu juga penting jika kamu ingin menjaga Nina,” pinta Fira sembari menyuguhkan teh manis hangat yang sempat ia buat di dapur kecil. “Makasih, Mam,” balas Rafa langsung menyeruput teh hangatnya. “Pagi ini Nina jadi kembali di ruqyah?” tanya Fira. Rafa menarik cangkir dari ujung bibirnya sebelum menjawab. ”InsyaAllah Mam, pagi ini Nina akan di ruqyah lagi, mohon bantu doanya ya Mam biar Nina cepat siuman. Dan, mohon doanya juga ... aku akan menceraikan Emma, Mam,” pinta Rafa. “Cerai! Kamu mau menceraikan Emma?”