Meski gadis itu tampak kesal dengan kehadiran Rafa, ia tetap menerimanya dan mengajaknya ke ruang kerja karena Nina tidak bisa meninggalkan pekerjaan dan ini untuk pertama kalinya pria itu baru menginjak butik mewah milik Nina. “Ayo Sayang, kamu harus makan dulu, nanti kalau telat makan badanmu tidak fit buat acara besok,” pinta Rafa sembari menyendokkan makanan dan mengarahkannya ke bibir Nina. Rupanya Rafa sudah memesan makan siang buat mereka, sekaligus makan siang buat karyawan butik. Nina yang masih berdiri di depan manekin jadi gelagapan mendapat perhatian dari mantan suaminya. “Pak Rafa aja yang makan duluan, nanti aku bisa makan sendiri kok,” pinta Nina menolak secara halus. “Sayang, mau dengerin aku atau mau aku cium lagi pipinya kalau tidak mau aku suapi dan tolong jangan ak