Dokter yang menangani Nina kembali mengecek kondisi gadis itu, dan sudah tentu Fira dibalik raut cemasnya ada rasa amarah pada putranya. Baru saja ditinggal sebentar untuk menerima telepon dari Brata, sudah ada tragedi kembali antara Nina dan Rafa. “Keterlaluan kamu!” ucap Fira kesal, saat ia melangkah mundur ketika Dokter Usman akan menyuntikan obat melalui infusan yang sudah dipasangkan kembali ke tangan Nina. Rafa menundukkan wajahnya, enggan menatap Fira yang kini tampak garang. Ia sendiri juga tidak menyangka Nina akan kembali muntah darah dan jatuh tak sadarkan diri. Ah, benar-benar bodoh Rafa, namun dibalik sikap bodohnya ada kecemasan yang entah mengapa hadir di dalam hatinya. “Sepertinya nanti kita akan tindak lanjut USG abdomen Bu, untuk memastikan penyakit yang ada di perut p