Usai semalam Emma diusir dari ruang rawat, istri Rafa kembali ke mansion suaminya. Begitu tiba di sana ia melampiaskan amarahnya dengan mengacak-acak isi kamar, tinggallah maidnya dapat tugas tambahan merapikan kamar yang sudah dalam model kapal pecah di pagi hari. Ria yang biasa mengurus keperluan Emma menarik napas panjangnya melihat isi kamar majikannya. “Jangan bengong aja Ria, cepat rapikan!” perintah Emma meninggikan suaranya sebelum ia meninggalkan kamarnya. “B-baik Nyonya,” jawab Ria patuh, sekaligus menarik napas capeknya terlebih dahulu. “Capek sendiri nih kalau begini, dia yang punya masalah, gue yang ngerapiin!” gerutu batin Ria kesal. Emma lantas keluar dari kamarnya dalam keadaan sudah rapi. Sejak kejadian semalam pikiran Emma sudah bercabang sekaligus was was tak menentu