Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit, Nina akhirnya bisa kembali ke rumah bersama dua buah hatinya. Hari itu, langit biru cerah seolah menyambut kedatangan mereka. Rafa, suaminya yang setia menemani sejak awal, menggandeng tangan Nina sambil sesekali melihat bayi kembar mereka yang terlelap dalam kereta bayi. Wajah Rafa tampak penuh kebahagiaan, namun juga terpancar kelelahan yang tak bisa disembunyikan setelah beberapa malam tanpa tidur, merawat istrinya dan si kembar. Nina tersenyum melihat suaminya yang tak pernah lelah. "Terima kasih, Mas," ucapnya pelan. Rafa menoleh, matanya lembut menatap istrinya. "Untuk apa, Sayang?" "Untuk semua. Untuk selalu ada, untuk perhatian yang Mas kasih, terutama sejak Aksara dan Aruna lahir. Aku nggak tahu kalau tanpa Mas, aku bisa melewati semua