Aku mendesah lega dan kemudian terduduk lemas di lantai setelah memastikan bhwa Bia sudah keluar dari tempat ini dan di bawa pergi oleh anak buahku. Kepalaku mulai terasa berputar saat Wilona berteriak ke arahku dan mengatakan bahwa aku tidak seharusnya bahagia, aku tidak seharusnya merasakan cinta, aku tidak pantas untuk hidup dengan baik dan semua kalimat kutukan lain yang dia katakan sebagai karma atas perbuatan ayahku dahulu.
Samar-samar aku mendengar suara Vino bertanya tantang keadaanku dan aku tersenyum kemudian mengangguk berusaha menyampaikan padanya bahwa aku baik, masih bisa aku tahan dan aku akan baik-baik juga selanjutnya. Aku berharap seperti itu karena jika aku tidak ada, aku memikirkan bagaimana Bia selanjutnya. Dia sudah kehilangan banyak hal dan jika harus kehilangan aku
