Saat aku bangun ternyata aku sudah berada di rumah sakit dengan jarum impus tertancap di tanganku. Aku mendesah kesal. Diantara semua tempat di dunia aku paling membenci Rumah Sakit dan sekarang aku harus berada di tempat ini. Vino masuk ke dalam ruamgan sambil menampilkan tatapan ingin membunuhnya padaku. Rumah Sakit ditambah omelan Vino adalah neraka dan aku ingin kabur dari tempat ini sekarang juga. “Nggak makan, nggak tidur, hebat banget lo. Mau mati?” Ucap Vino mulai mengomel. Sejujurnya aku bukannya tidak makan sama sekali, hanya saja ketika sampai rumah dan tidak ada makanan maka aku malas mencarinya dan memilih untuk melakukan hal lain. Aku memiliki penyakit lambung akut yang tidak teratur makan sedikit saja pasti akan terbaring disini. Kebersamaanku dengan Bia membuat perubahan b