"Al, jika terjadi sesuatu padaku tolong ingat bahwa aku mencintaimu. Dan maaf aku sudah menghancurkan hubunganmu dengan Jeni." Ini adalah kalimat terakhir yang aku dengar dari Bia sebelum sambungan kami terputus. Alih-alih mengumpat keras seperti tadi, aku memilih diam dan mulai berpikir. Ini terasa aneh, kenapa mereka bisa masuk padahal tempat itu adalah yang paling aman? Kenapa mama Noel harus pergi padahal sudah tahu Bia tidak boleh di tinggal sendiri? Kecurigaanku semakin meningkat dan aku melirik ke arah Vino dan Bram sesaat. Benarkah mereka berdua ada di pihakku? Atau jangan-jangan selama ini aku telah di tipu mentah-mentah? “Kita harus berhenti di pombensin dulu.” Ucap Bram karena dia kebetulan yang menyetiri kami. Untung saja laju mobil kami memang belum jauh. Bram dan Vino saling