Aku meninggalkan kamar Alden dengan perasaan sakit yang tidak bisa aku luapkan dengan sepuasnya. Mungkin saja jika aku bisa meluapkan amarahku padanya karena keegoisannya itu akan terasa lebih baik, tapi jika aku melakukannya maka perdebatan ini akan semakin panjang dan melelahkan. Aku tidak pernah ingin berdebat dengannya, apalagi dengan perasaan seserius ini karena biasanya aku justru menikmati perdebatan ringan kami yang bertujuan saling meledek. Tapi ku akui ucapan kakek yang seperti menuduhku salah berada di sisinya mempengaruhi perasaanku cukup besar. Aku terluka. Terluka karena bagaimanapun aku menyangkal ucapan kakek, hatiku selalu merasa bahwa beliau benar dan aku salah. Aku terluka karena aku sudah tahu posisiku salah tapi aku tidak ingin pergi. Aku ingin lebih lama bersama Ald