Sejujurnya alasanku ingin ditemani Bia ke pemakamana adalah bukan karena menjadikannya pengganti Jeni seperti yang dia sangkakan. Aku ingin di temani karena hanya Bia yang bisa membuatku tidak kembali hancur di hadapan makam orangtuaku. Aku ingin ditemani agar aku tidak merasa sendirian di dunia. Dan aku ingin di temani agar sepanjang langkahku meninggalkan makam mama dan papa hatiku tidak kembali hancur lebur karena aku bisa mengganggunya untuk melupakan sejenak perasaan ingin bersama mama dan papa yang kian kuat ketika aku harus meninggalkan mereka setelah mengunjunginya. Aku tahu mungkin aku sangat egois karena menempatkan Bia di posisi yang sulit ini. Tapi, untuk hari-hari sulit yang sudah berhasil aku lewati bersama Jeni, aku tidak mungkin semudah itu menukarnya dengan Bia sekalipun