Setelah meninggalkan apartemen Alden, aku mampir ke sebuah Rumah Makan terlebih dahulu. Hari sudah cukup siang dan aku butuh makan. Bukankah membalas dendam juga membutuhkan energi? Aku memesan sebuah tempat yang privasi agar bisa makan dengan tenang di sana. Aku kembali teringat pertemuan pertamaku dengan Vino dulu. Sejujurnya Vino, Bram dan keluarganya adalah orang-orang berharga untukku yang karena aku bermasalah, mereka jadi ikut terkena imbasnya. Bukankah aku sangat merepotkan orang lain? Dadaku terasa sesak jika memikirkan semua itu. Apalagi masalah ini seperti berlarut-larut dan tidak ada ujungnya. Seandainya saja saat itu, aku tidak datang ke kamar Alden dan masuk ke dalam kehidupannya, mungkin semua tidak akan berlarut seperti ini. Seandainya saja saat itu aku tidak menyetujui pe