Aku menghela napas melihat si bayi sudah tersenyum lebar saat aku akan berangkat sekolah. Dia sudah menungguku, dengan sepatunya. Bukankah dia kaya? Kenapa dia nggak memanfaatkan kekayaannya dan menggodaku dengan itu? Semua lelaki tahu, perempuan suka sekali dimanjakan, terutama dengan kekayaan. "Kenapa? Ngapain pagi-pagi udah senyum? Gigimu nggak kering?" tanyaku pada si bayi. Si bayi Yuby hanya nyengir. Sepertinya perawatan giginya mahal sampai dia nggak perlu khawatir bibirnya bakal pecah-pecah atau mulutnya bakal kering karena kebanyakan nyengir. "Mau Vit.C nggak?" tanyanya menawarkan sembari menyodorkan sebungkus vit C yang harganya dua ribu lima ratusan dapat dua tablet itu. "Kamu kaya huh?" sindirku. "Huum, cukup untuk tujuh turunan. Gimana? Mau pacaran sama aku?" tanyanya penu

