Karin merasakan kehangatan berada di tengah sahabat-sahabat Abi, yang sudah menganggap pria itu sebagai keluarga mereka. Ini kali ke dua Karin bertemu dengan pada sahabat Abi dalam formasi komplit beserta istri dan anak-anak mereka. Meski begitu, kali ini terasa berbeda karena status yang menempel sebagai kekasih Abi. Oh … Abi mengatakan calon istri. Keakraban para istri juga terasa lebih kuat. Kali ini, Karin yang menjadi topik pembicaraan mereka. Bukan hal buruk, karena mereka tidak membicarakan di belakang punggungnya. Pun … yang menjadi pembahasan mereka, bisa Karin jadikan tambahan ilmu, sebelum menapaki dunia yang berbeda. “Abi itu bucin, hanya kadang kurang ngeh orangnya.” Karin menoleh, kemudian mengernyit. Karin menatap bertanya Inez yang baru saja mengeluarkan suara. Inez just