Abi dan Karin saling menoleh, lalu tertawa. Tidak mudah melepaskan diri dari para sahabat yang seakan tidak ingin membiarkan mereka menikmati waktu hanya berdua. Para sahabatnya itu begitu senang menggoda mereka berdua. Apalagi setelah tahu jika malam pertama pengantin baru itu—gagal. Dengan tangan saling terkait, sepasang pengantin itu berdiri berhadapan di tepi rooftop resort Kanaya yang sehari sebelumnya menjadi tempat mereka mengikat janji suci untuk saling menerima, menyayangi, dan mencintai seumur hidup mereka. Udara pagi itu berhembus tidak terlalu kencang. Cahaya matahari sepertinya juga sedang mendukung sepasang sejoli yang sedang saling menatap penuh cinta—hingga sinarnya hanya terasa hangat di kulit keduanya. “Aku sangat mencintaimu … istriku,” ucap Abi sembari tersenyum begi