Siang itu, Karin diseret ketiga teman-temannya ke salah satu toko kain ternama yang terletak di jalan pemuda. Karin sudah menghubungi sang asisten, untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang seharusnya ia selesaikan hari ini. Karin juga sudah mendapatkan izin dari sang atasan untuk bolos satu hari. Thanks to Naya, karena wanita itu lah--sang atasan tidak marah. Karin akan berterima kasih sekali lagi pada wanita itu--saat bertemu langsung, nanti. “Kita pakai warna krem saja.” Andri berujar. “Gaun pengantin kamu warnanya putih kan, Karin?” tanya istri Dhani, yang sudah menoleh ke samping. “Tuh, kan …,” lanjut Andri, setelah melihat Karin menganggukkan kepala. Tangan wanita itu sedang memegang kain tulle berwarna krem, yang rencananya akan mereka jadikan kebaya kutu baru. Mereka tidak puny