Part 105. Coklat dan Kopi, Perbincangan dua hati

2132 Kata

Abi masih mengerjapkan sepasang matanya beberapa kali, setelah mendengar kalimat yang Karin ucapkan. Pria itu masih mencernanya. Kening Abi mengernyit. Sepasang matanya kini menatap lekat netra sang kekasih yang menyorotnya penuh luka. Apakah ada yang sudah Abi lewatkan?? Kenapa tiba-tiba Karin mengatakan tidak ingin putus? Seingat Abi, dia tidak pernah mengatakan kata putus. Lagipula, siapa yang ingin putus dari Karin? Susah payah Abi mendapatkan hati wanita di hadapannya ini, tidak untuk ia lepas. “Apa maksudmu, Zi??” tanya Abi dengan wajah kebingungan. Kernyit pada kening pria itu bertambah. Sungguh … ia bingung. “Siapa yang mau putus??” gumamnya. Karin mengedip, bersamaan dengan tetes lain yang turun membahasahi pipinya. Isak tangis wanita itu sudah berhenti. Karin menajamkan penden

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN