Abi tidak pernah merasa risih mengenalkan Karin sebagai calon istrinya—karena memang itu yang menjadi tujuannya menjalin hubungan dengan Karin. Pernikahan. “Wah … selamat kalau begitu. Jangan lupa undang kami, kalau kalian menikah,” ujar Adnan dengan senyumnya. “Sandra pasti juga senang mendengar berita ini.” Sandra??? Ough … Karin ingat sekarang. Dia memang pernah melihat pria ini sebelumnya. Satu kali. Pria ini, suami Sandra—mantan istri Abi. Dunia memang sempit, apalagi hanya satu kota bernama Semarang. Tentu saja, probabilitas pertemuan mereka semakin besar. “Tentu. Kami pasti akan mengundang kalian.” Abi tersenyum lebar, membalas senyum tulus suami Sandra. Sudah tidak ada kebencian di antara ia, dan Sandra. Ah … dari awal, bahkan Abi tidak pernah membenci Sandra. Mungkin, Sandra y