DUA TAHUN KEMUDIAN “Sayang … jangan lari-lari. Hati-hati!” Karin yang baru keluar rumah dengan membawa satu teko berisi jus mangga hasil panen pohon di halaman rumah mereka, memperingatkan sang putri yang sedang berlarian mengejar kelinci peliharahaannya. Rumah hasil rancangan sang suami yang akhirnya bisa diwujudkan. Rumah yang memiliki kolam renang yang lebih besar, halaman lebih luas hingga anak mereka bisa puas berlarian, juga memiliki lebih banyak ruangan. Sementara itu, Abi yang sedang mencuci mobil di sisi halaman--menoleh. Pria itu tertawa melihat putrinya tertawa girang sambil berusaha menangkap kelinci putih yang lepas dari kandangnya. Karin menghembuskan nafas. Putrinya itu benar-benar aktif. Tidak bisa sebentar saja diam. Nura hanya diam saat sedang tertidur. “Sayang, suda
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari