Rainer tengah memperbaiki letak dasinya di depan ruangan meeting. Ia menarik napas dan mengembuskannya perlahan, hingga beberapa kali selama ia berdiri di hampir lima menit di depan pintu ruangan. Ia tengah menyiapkan mentalnya, untuk menghadapi setiap orang yang berada di dalam ruangan, yang sudah menunggu kedatangannya sedari tadi. "Sudah siap?" tanya Aaron yang berada di sisi kanan Rainer berdiri. Rainer menoleh sekilas, sebelum akhirnya mengangguk dan kembali menatap lurus ke depan. "Iya, aku sudah siap!" cetus Rainer, dengan penuh keyakinan dan kepala yang terangkat ke atas. Aaron mengulurkan tangannya dan membuka pintu ruangan. Rainer melangkah masuk diikuti oleh Aaron di belakangnya. Kini, nampak setiap orang yang hadir memandang ke arah Rainer, dengan sorotan mata yang tak bia