Sharon menatap Barbara dengan kening berkerut. Dia memiringkan kepalanya meneliti apa yang terjadi pada Sahabatnya. Tidak lama Sharon menyeringai. "Bagaimana rasanya?" "Rasa apa?" "Hentakan Suamimu?" Barbara tersedak ludahnya sendiri mendengar ucapan frontal Sharon. "Apa yang kau bicarakan bodoh?" "Tentu saja malam pertamamu. Beberapa hari yang lalu kau mengatakan bukan, jika kau akan memberikannya hadiah. Jadi sudah di berikan hadiahnya?" "Diam." "Apakah Aarav hebat di atas ranjang?" "Diam bodoh." "Aku rasa Aarav kuat sampai kau tidak bisa berjalan dengan benar." Wajah Barbara memerah, dia melempar bantal sopa pada Sahabatnya yang malah membuat Sharon tertawa. Barbara mengutuk Aarav yang dengan teganya mengurung dia selama mereka liburan. Barbara bahkan sudah mencoba be