Surya sangat marah dengan habisnya uang perusahaan dan juga uang Ical di dua rekening sekaligus. Dadanya begitu bergemuruh saat dia tahu Ical membuat perusahaannya di ambang kehancuran. “Apa yang sudah kau lakukan, Ical? Sampai-sampai semua uang perusahaan dan tabunganmu habis?” geram Surya. Dia kecewa pada Ical yang kini telah berubah. Seperti mimpi buruk, Surya sama sekali tidak percaya dengan semua kenyataan ini. Namun, dia yakin pasti ada sesuatu yang membuat pemuda itu berubah. Dia pun memanggil Leo—pelayan kepercayaannya. “Leo,” panggil Surya. Leo yang selalu siap, langsung menghampiri Surya yang kini tengah duduk dia ruang tamu. “Iya, Tuan. Ada apa?” “Kamu selidiki Ical. Selidiki dengan siapa saja dia bergaul sampai dia membuat uang perusahaan dan dua uang di rekeningnya habi