Mobil Reza sudah berhenti di depan kosan Kamila. Dan saat ini keduanya masih saja sama-sama diam. Karena Reza baru saja mengutarakan niatnya untuk menjalin hubungan yang lebih sama Kamila. Dan Kamila sendiri belum menjawab pertanyaan dari Reza. Kamila bingung harus menjawab apa karena jujur Reza adalah laki-laki yang baik dan ia bisa merasakan bagaimana Reza begitu perhatian kepada dirinya. Tapi untuk saat ini ia sedang tak ingin menjalin hubungan dengan siapa-siapa. Selain karena statusnya yang seorang janda tapi juga karena ia masih trauma dengan yang namanya pernikahan.
"Sebelumnya makasih sama perhatian yang sudah kak Reza berikan buat saya. Saya tahu jika selama ini kakak berusaha untuk mendekati saya. Tapi kak, saya gak bisa menerima pernyataan cinta dari kakak. Kakak tahu betul tentang status saya. Saya hanya seorang wanita yang pernah menikah dan berasal dari keluarga yang miskin sedangkan kakak adalah seorang dokter yang terkenal serta berasal dari keluarga yang terpandang. Jadi lebih baik kakak mencari wanita yang jauh lebih baik dari saya. Dan aku yakin kakak pasti akan mendapatkannya," kata Kamila berusaha bersikap sesopan mungkin.
"Kamila saya tidak peduli dengan masa lalu kami ataupun dengan background keluarga kamu. Ketika pertama kali bertemu dengan kamu saya sudah jatuh cinta dengan kamu. Kamu berbeda dengan wanita yang pernah saya kenal. Jadi saya berusaha untuk mencoba mendekati kamu walaupun kamu seakan menghindari saya terus menerus," kata Reza berkata jujur.
"Tapi saya peduli soal itu kak. Saya gak ingin orang-orang memandang aneh kearah kakak. Dan saya juga belum siap untuk memulai hubungan dengan laki-laki lain. Jujur saya masih trauma dengan pernikahan saya sebelumnya. Jadi saya memutuskan untuk fokus dengan pekerjaan saja. Jadi sekali lagi saya minta maaf kak Reza. Dan terima kasih sudah mentraktir saya makan malam serta mengantar saya pulang," kata Kamila yang sudah beranjak dari mobil Reza.
Reza yang melihat Kamila akan pergi dari mobilnya langsung memegang tangannya. Ia tak akan membiarkan semuanya hanya seperti ini saja.
"Kamila beri saya kesempatan. Saya yakin bisa meyakinkan kamu kalau saya adalah laki-laki yang tepat untuk kamu," pinta Reza dengan mata penuh harap.
"Sekali lagi maaf kak Reza saya tidak bisa." Kamila pun melepaskan genggaman tangan dari Reza.
Kamila pun memilih untuk pergi dari mobil Reza dan berjalan menuju kosan miliknya. Ia tak ingin orang-orang berpikiran hal-hal yang aneh tentang hal ini. Ia sudah terlalu kebal mendengar orang-orang berkata buruk tentang dirinya. Karena statusnya yang pernah menikah membuat Kamila sering dipandang sebelah mata. Tapi Kamila sudah terbiasa dan akan membuktikan bahwa ia bisa menjadi wanita yang berhasil walaupun dengan status dirinya yang seorang janda. Dan ia pun sudah mulai merintisnya beberapa tahun terakhir. Dan ia yakin dengan kerja keras yang ia lakukan akan segera membuahkan hasil. Kamila yakin akan hal itu.
Sesampainya di kosan miliknya Kamila memilih untuk segera membersihkan dirinya dan setelah selesai ia pun langsung terlelap tidur. Seharian ini ia sudah bekerja keras jadi badannya terasa lelah karena terlalu banyak melakukan aktivitas.
"Wah masakan chef terkenal memang tidak pernah salah. Masakan kakak benar-benar enak," kata Viollete yang selalu suka masakan sang kakak.
"Kak Vio benar masakan kak Marvel memang selalu saja enak. Walaupun tetap enak masakan mama," kata Reynald menambahkan.
"Kalau itu pasti benar. Masakan mama kalian memang yang paling enak. Kalian lihat aja sendiri gimana berat badan Daddy bertambah karena selalu makan masakan buatan mama kalian," kata Edgar Khyle dengan penuh kebanggaan.
"Udah-udah sekarang kalian sebaiknya habiskan makanan yang sudah dibuatkan oleh Marvel," kata Lea menengahi pujian yang diberikan keluarganya.
Hari ini adalah aniversary pernikahan kedua orang tuanya. Dan Marvel sengaja pulang untuk sedikit memasak makan malam untuk keluarganya.
"Ma Nicho gak bisa datang?" tanya Marvel sambil memakan steak buatannya.
"Nicho sedang pergi ke Singapore bersama Dyandra untuk mengunjungi papanya yang sedang di rawat disana. Jadi mereka tidak bisa datang kesini," kata Lea menjelaskan.
"Memang kak Nicholas kapan menikah dengan kak Dyandra?" tanya Viollete kepada sang mama.
"Rencananya bulan 3 bulan lagi tapi Nicholas cerita sama mama kalau dia dan Dyandra akan mempercepat pernikahan mereka karena kondisi papanya Dyandra memburuk. Jadi setelah keadaan papanya Dyandra membaik mereka akan membawanya pulang dan segera melangsungkan pernikahan," kata Lea menjelaskan.
"Sayang sebaiknya kamu harus menelpon Dyandra tanyakan kepadanya. Dyandra pasti sedih melihat keadaan sang papa yang seperti itu. Jadi kita harus selalu memberi dukungan kepada Dyandra," kata Edgar menambahkan.
"Iya Ed nanti aku akan menelpon Dyandra. Aku gak tega melihat Dyandra terus bersedih. Dyandra benar-benar gadis yang sangat baik. Aku bersyukur Nicholas bisa mendapatkan gadis sebaik Dyandra."Lea memuji calon menantunya itu.
"Mama benar kak Dyandra baik benget sama aku. Jadi aku gak sabar menunggu kak Dyandra benar-benar bisa menjadi kakak aku," kata Viollete tampak senang.
"Marvel kapan kamu mengikuti jejak Nicholas? Apa kamu sudah punya wanita yang mau kamu jadikan istri?" tanya Lea pada sang putra.
Marvel yang sedang menikmati kopinya pun sedikit kaget ketika sang mama menanyakan hal itu. Tapi ia tahu jika sang mama pasti akan menanyakan hal itu karena melihat Nicholas saudara kembarnya akan segera menikah.
"Sampai saat ini Marvel harus bilang jika belum bisa mengajak wanita yang Marvel cintai di depan mama dan Daddy. Tapi mungkin nanti kalau Marvel sudah bisa mengambil hati wanita itu dan berhasil mendapatkannya maka aku akan membawanya kesini," kata Marvel dengan penuh janji.
"Wah berarti kak Marvel sudah punya target siapa wanita yang akan jadi calon istri kakak? Emang siapa dia kak aku penasaran?" tanya Viollete yang terlihat penasaran.
"Nanti kamu juga akan tahu siapa wanita itu. Kamu nanti akan ketemu sama dia kalau kakak sudah bisa mendapatkannya. Kamu tunggu aja nanti," kata Marvell dengan senyum yang penuh arti.
Seluruh keluarga pun melihat wajah Marvel dengan penuh tanda tanya. Untuk pertama kalinya seorang Marvel Canada Khyle berbicara soal seorang wanita. Lea sebagai seorang ibu bisa melihat wajah sang putra yang terlihat berseri-seri ketika membicarakan wanita yang sang putra. Sebagai seorang ibu Lea tahu benar bagaimana kisah cinta semua anak-anaknya. Dan sebagai orang tua Lea tak pernah memaksakan kehendak kepada anak-anaknya tentang kriteria apa yang cocok untuk pendamping hidup anak-anaknya. Baginya kebahagian sang anak-anak adalah faktor utama. Jadi ia tak mempermasalahkan soal latar belakang calon pendamping hidup anak-anaknya.
Acara malam itu benar-benar sangat meriah dan hangat. Semua anggota keluarga terlihat sangat akrab dan banyak mengobrol tentang banyak hal. Karena mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing sehingga jarang berkumpul bersama. Jadi hari ini semua anggota keluarga menghabiskan waktu bersama.
Hari-hari pun di lewati dengan penuh tantangan. Khusunya untuk Kamila yang setiap hari selalu menghabiskan waktunya untuk bekerja. Tapi hari ini adalah hari bebas untuk Kamila. Ia sengaja mengambil cuti dari pekerjaannya karena hari ini ia berencana untuk pindah ke rumah baru yang sudah ia beli dari hasilnya bekerjanya. Setelah bekerja sangat keras akhirnya Kamila berhasil membeli rumah untuk dirinya sendiri. Walaupun tak begitu besar dan sederhana tapi Kamila sangat senang karena ini hasil jerih payahnya selama ini.
"Ahhhhh.... Akhirnya selesai juga," kata Kamila ketika selesai menata rumah barunya.
Kamila merebahkan badannya di ranjang setelah seharian ia harus membersihkan dan membereskan rumah barunya. Tulangnya serasa mau lepas karena harus mengangkat barang-barang sendiri. Tapi melihat hasil yang ia lakukan membuat dirinya puas.
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore ketika Kamila selesai membereskan semuanya. Ia pun bergegas mandi karena ia harus pergi ke supermarket untuk membeli beberapa barang serta bahan makanan yang ia butuhkan. Kamila segajaka mengambil cuti 2 hari jadi hari Senin depan ia baru berangkat ke kantor. Setelah siap dengan perlengkapannya Kamila pun segera jalan ke supermarket. Ia sengaja naik taxi online untuk mengantarnya ke supermarket karena tak mungkin ia kesana dengan membawa motor kesayangannya.
Sesampainya Kamila di supermarket ia langsung membeli barang-barang yang sudah ia catat untuk ia beli. Membutuhkan waktu 1 jam lamanya bagi Kamila untuk membeli semua barang yang ia inginkan. Dengan langkah yang riang Kamila pun berjalan keluar untuk mencari taxi yang akan mengantarnya pulang. Ketika Kamila sedang berjalan ia melihat ada seorang ibu-ibu sedang kesusahan mendorong troli belanjaannya. Dengan sigap Kamila pun membantu ibu-ibu itu.
"Bu biar saya bantu," kata Kamila yang sedang membantu mendorong troli belanjaan ibu itu.
"Makasih nak," jawab ibu-ibu itu.
Setelah berusaha keras akhirnya Kamila berhasil membebaskan troli ibu itu yang terjebak.
"Sekali lagi terima kasih karena sudah membantu ibu," kata ibu itu sambil tersenyum.
"Sama-sama Bu. Kalau begitu saya permisi dulu. Saya harus segera pulang," kata Kamila sopan.
"Kamu pulang naik apa?" tanya ibu itu.
"Saya naik taxi Bu. Kalau begitu saya permisi," jawab Kamila sopan.
"Tunggu sebentar. Kalau begitu sebagai ucapan terima kasih biar saya antar kamu pulang," kata Ibu itu.
"Tidak usah Bu. Nanti saya merepotkan," jawab Kamila menolak.
"Tidak apa-apa. Kebetulan anak saya juga sudah jemput," kata ibu itu.
Tak berapa lama sebuah mobil berhenti di depan mereka. Dan tiba-tiba ada seorang laki-laki turun dari mobil itu. Dan ketika laki-laki turun Kamila kaget ketika tahu siapa laki-laki itu.
Kira-kira siapa laki-laki itu ya??
See you next part...
Happy reading...