Kamila baru saja sampai di bandara Ngurah Rai Bali. Pagi tadi Kamila dan beberapa staf lain terbang ke Bali untuk melakukan sebuah pekerjaan. Dan saat ini mereka sudah berada di Bali.
"Kamila apa nanti kita akan di jemput dari pihak klien atau kita naik taxi?" tanya salah teman kantornya.
"Tadi dari pihak klien bilang mau jemput kita dari bandara untuk ke hotel mereka. Dan pihak klien juga mempersilahkan kita untuk beristirahat dulu sebelum nanti malam akan meeting untuk membahas soal konsep iklan yang akan dibuat," jawab Kamila dengan lancar.
Teman kantornya itu pun mengerti dan sekarang mereka sudah berjalan menuju luar untuk melihat apakah sudah dijemput atau belum. Ternyata sesampainya di depan sudah ada staf hotel yang sudah menjemput Kamila dan juga timnya. Kamila dan timnya yang berjumlah 5 orang pun langsung masuk ke mobil untuk segera menuju ke hotel. Sepanjang perjalanan Kamila memilih untuk menuliskan beberapa tema yang mungkin akan dijadikan pertimbangan untuk iklan bersama klien terbarunya. Sesekali ia pun mengecek beberapa email yang masuk. Walaupun tim yang lain tampak menikmati perjalanan bisnis ini dengan berfoto-foto dan melihat pemandangan tapi Kamila lebih memilih untuk bekerja. Karena ia bukan tipe orang yang suka santai-santai jika sedang bekerja. Dan sifat profesional yang dimiliki Kamila ini membuatnya selalu dipuji bosnya karena semua hasil kerjanya selalu membuat klien puas. Jadi tak heran jika ada proyek besar bosnya selalu meminta Kamila untuk memimpin proyek ini. Dan proyek di Bali ini juga salah satu proyek yang besar karena klien bersedia membayar mahal jika hasil yang didapatkan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Tak lama mobil pun sampai di hotel yang dituju. Kamila dan timnya terkagum-kagum dengan penampakan hotel yang akan menjadi klien terbaru mereka. Hotel ini benar-benar sangat bagus dan indah. Tak dibuatkan iklan pun pasti akan banyak wisatawan yang akan berkunjung di tempat ini. Apalagi letak hotel itu yang berseberangan dengan pantai lansgung membuat pemandangan yang didapat sangat indah. Kamila pun berjalan menuju lobby dan ternyata staf hotel sudah menunggu kedatangan mereka.
"Selamat siang ibu Kamila Andini. Perkenalan saya Riana staf yang akan membantu ibu dan perusahan starlight dalam pembuatan iklan untuk hotel kami. Kami sudah menyiapkan kamar hotel untuk ibu dan juga tim ibu. Apa ibu mau langsung ke kamar untuk istirahat?" tanya Riana yang merupakan staf hotel.
"Terima kasih ibu Riana. Apa boleh sebelum kita ke hotel bisa antar kamu untuk keliling hotel ini? Saya ingin melihat hotel ini secara keseluruhan. Jadi saat meeting nanti bisa mengerti apa yang diinginkan oleh pemilik hotel ini untuk iklan yang akan dibuat. Kira-kira jam meeting akan dilaksanakan? Dan nanti apa kita akan meeting lansgung dengan pemimpin hotel ini?" tanya Kamila langsung.
"Kalau ibu Kamila ingin berkeliling biar nanti saya temani. Dan untuk waktu meeting kemungkin jam 7 malam sekalian makan malam. Sebenarnya pemilik hotel sendiri yang akan meeting dengan ibu Kamila dan tim tapi kebetulan kemarin pemimpin kami menikah dan sekarang sedang pergi untuk berbulan madu. Tapi ibu tidak perlu khawatir karena sudah orang lain yang akan menggantikan pemimpin hotel ini," jawab Riana dengan sopan.
"Kalau begitu meeting jam 7 malam ya ibu Riana. Sebelum jam 7 saya dan tim sudah siap," kata Kamila dengan sopan.
"Baik kalau begitu mari saya antar ibu untuk berkeliling. Kopernya di tinggal saja nanti staf kami yang mengantar semua koper ibu dan tim ibu," kata Riana dengan sangat sopan.
Kamila dan timnya pun segera mengikuti Riana yang merupakan staff hotel ini untuk melihat daerah sekitar. Kamila pun dengan sangat serius mendengarkan semua penjelasan dari Riana. Ia tak ingin melewatkan sedikitpun informasi yang akan diberikan oleh Riana. Karena dalam prinsip kerja Kamila jika ia melakukan sesuatu soal pekerjaan akan melakukan yang terbaik.
Setengah jam lamanya Kamila dan timnya mengelilingi hotel yang diluar dugaan sangat cantik dan indah. Dan Kamila pun sedikitnya sudah memiliki ide jika nanti akan meeting dengan kliennya. Kamila dan timnya pun segera masuk ke kamar hotelnya sebelum nanti malam mereka akan meeting dengan pemilil hotel ini. Sesampainya di kamar hotel Kamila memilih untuk merebahkan tubuhnya di ranjang. Kamila tidur sendiri di kamar ini karena hanya Kamila sendiri wanita dalam project ini. Sebenarnya Fiona juga ditunjuk untuk ikut tapi Fiona sedang mengambil cutinya jadi ia tak bisa ikut. Jadilah Kamila menjadi satu-satunya wanita dalam timnya ini. Tapi Kamila tak begitu mempermasalahkannya baginya jika ia hanya wanita saja di tim ini.
Kamila memilih untuk memejamkan matanya sejenak karena ia masih punya banyak waktu sebelum makan malam dan meeting berlangsung.
Jam masih menunjukkan pukul 5 sore dan Kamila sudah siap dengan kemeja putih dan celana kain warna cream yang begitu pas di badannya. Sekarang Kamila sedang duduk di depan kaca rias untuk memoles wajah cantiknya. Dengan memoles wajahnya senatural mungkin Kamila terlihat sangat cantik. Rambut panjangnya ia bentuk seperti konde agar memudahkan dirinya dalam beraktivitas serta biar terkesan lebih rapi. Kamila kembali melihat dirinya di cermin untuk memastikan jika penampilannya tak akan membuatnya malu ketika bertemu dengan klien. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 7 malam ketika Kamila melangkahkan kakinya menuju ruang meeting. Ia juga sudah meminta timnya untuk sampai di ruang meeting pukul setengah 7 malam karena ia tak ingin terlambat dalam meeting hari ini.
"Selamat malam Bu Kamila apa ibu nyaman dengan kamarnya?" tanya Riana yang ternyata sudah ada disana.
"Kamarnya sangat nyaman Bu Riana. Terima kasih sudah memberikan kami kamar yang sangat baik," jawab Kamila dengan sopan.
"Kami diperintahkan oleh pemilik hotel ini untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk ibu dan tim ibu. Jadi ibu tidak usah mengucapkan terima kasih seperti itu karena ini sudah tugas kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk tamu," jawab Riana terlihat profesional.
"Apakah pemilik hotel ini akan datang ke acara meeting atau mungkin hanya perwakilannya saja?" tanya Kamila yang sepertinya belum melihat wajah pemilik hotel ini.
"Pemilik hotel ini akan datang sedikit terlambat. Jadi beliau berpesan untuk menghidangkan makan malam untuk ibu dan juga tim ibu," jawab Renata tenang.
Kamila hanya mengangguk tanda mengerti. Dan tak lama pihak hotel pun sudah menghidangkan makan malam yang terlihat sangat enak. Kamila dan timnya langsung memakan hidangan yang sudah disiapkan.
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam ketika Riana mengatakan jika pemilik perusahaan akan datang. Kamila pun segera bersiap-siap karena ia harus menunjukkan citra yang baik di depan kliennya. Agar kliennya merasa percaya dengan citra yang perusahaan tempatnya bekerja adalah perusahaan yang baik.
"Selamat malam semuanya maaf telah membuat kalian menunggu," kata seseorang yang baru saja masuk ke ruang meeting.
Kamila yang sedang menikmati orange juicenya kaget ketika melihat orang yang baru masuk ke ruang meeting.
"Marvel," gumam Kamila dengan wajah yang kaget.
Ternyata yang baru saja masuk di ruang meeting adalah Marvel. Dan tentu saja tidak hanya Kamila yang kaget dengan kedatangan Marvel di tempat itu tapi juga timnya juga merasakan apa yanh Kamila rasakan.
"Sebelumnya perkenalkan nama saya Marvel Canada Khyle saya yang akan menggantikan saudara kembar saya Nicholas Canada Khyle untuk mengurus project iklan kali ini. Jadi jika kalian butuh apapun untuk project ini kalian bisa menanyakan kepada saya," kata Marvel terlihat berwibawa.
Marvel pun berjalan dengan gagahnya menuju ke kursi yang sudah disediakan. Semua mata pun tertuju kearah Marvel karena tak mengira ternyata laki-laki yang beberapa waktu yang lalu syuting bersama dengan mereka ternyata pemilik hotel yang begitu bagusnya.
"Sebelumnya terima kasih sudah mau datang ke hotel milik keluarga Khyle. Seperti yang sudah saya ucapkan tadi jika saya disini hanya menggantikan saudara kembar saya yang bernama Nicholas Canada Khyle yang merupakan CEO hotel ini untuk bertanggung jawab dengan syuting iklan kali ini. Jadi pertama saya ingin mendengar konsep apa yang dibuat oleh perusahaan Starlight untuk pembuatan iklan di hotel ini," kata Marvel membuka pembicaraan.
Kamila yang awalnya masiu bingung dengan situasi yang ada pun mencoba bersikap biasa saja. Bagaimana pun kedatangannya disini untuk pekerjaan bukan untuk yang lain.
"Sebelumnya terima kasih sudah memilih perusahaan Starlight untuk pembuatan iklan hotel ini. Dan saya sudah menyiapkan konsep awal yang bisa dijadikan pertimbangan untuk bapak Marvel," kata Kamila mulai bersikap profesional.
"Kalau begitu saya ingin mendengar langsung ide dari ibu Kamila," kata Marvel menatap tajam ke arah Kamila.
Perasaan Kamila yang awalnya biasanya berubah berdebar ketika melihat tatapan tajam dari laki-laki yang ada di hadapannya. Tatapannya seakan-akan bisa memakannya hidup-hidup. Selain itu tatapan dari Marvel juga membuat sesuatu dalam dirinya bergejolak. Dan itu membuat Kamila harus bersusah payah untuk tetap fokus.
Wah chef seksi kita mulai beraksi..
Kira-kira gimana tanggapan Kamila ya.
See you next chapter...
Happy reading...