Adit menatap datar wanita cantik di depannya. Wanita itu sudah berdandan cantik semaksimal mungkin. Walaupun seperti itu, Adit masih tak tertarik atau sekedar memandang kagum kepada penampilan wanita itu malam ini. Dia adalah Salsa. Wanita yang kini menyandang nama Ardinata. Telah resmi berstatus sebagai istri Adit Ardinata. Mereka tengah menikmati dinner romantis. Begitulah gambaran yang Salsa pikirkan. Bahkan wanita itu menyiapkan segala hal sesempurna mungkin, termasuk repot-repot menyewa restauran mewah untuk membuat malam ini lebih berkesan. “Sayang.” Panggilan Salsa bernada manja Itu terdengar lebay bagi Adit. Adit hanya merespon sekilas. Matanya kembali teralih pada sajian lobster. Menurut Adit, makanan dihadapannya lebih menggoda dari pada bibir merah merona milik Salsa. “Ka