Minggu pertama perawatan adalah neraka bagi Ivy. Dhruv bukan pasien yang mudah—dia sering menolak obat, mencabut infus, dan selalu berusaha bangun meski tubuhnya sebenarnya masih belum fit. "Kau harus istirahat!" bentak Ivy saat mendapatinya mencoba berdiri. "Aku tidak bisa tinggal diam," jawab Dhruv, wajahnya mengeras. “Aku masih bisa berjalan dan tidak lumpuh.” "Kalau kau terus begini, lukamu akan infeksi dan terbuka lagi!" Tapi Dhruv hanya memandangnya dengan tatapan dalam. "Aku punya urusan yang harus diselesaikan. Mereka yang menembakku masih bebas." Ivy menahannya dengan mendorongnya kembali ke tempat tidur. "Urusanmu sekarang adalah sembuh! Aku tidak mau melihatmu mati hanya karena keegoisanmu! Sekarang tidur!” “Kau menyebalkan sekali, Dokter! Untung saja kau pacarku,