Hurt 52

1133 Kata

"Jadi kamu sudah tahu kalau studio itu, sudah di beli oleh Zovan?" Kalista terdengar sangat frustrasi. Pasalnya ia akan sering bertemu Zovan, kalau lelaki itu sudah membeli studio yang selalu ia pakai untuk pemotretan. "Setauku, iya sih," jawab asistennya Kalista. "Kenapa kamu enggak bilang sih?" Kalista mengacak kepalanya frustrasi. "Kan kamu gak tanya juga, lagian apa salahnya kalau Pak Zovan membeli sudio itu? Yang pentingkan dia enggak ganggu kamu." "Kata siapa dia enggak ganggu aku? Dia kemarin masuk ke dalam toilet dan mengancamku kalau ia akan macem-macem dan terus ganggu aku. Aku harus bagaimana coba!" Asistennya Kalista terdiam beberapa saat. "Kalau sudah begini ya apa boleh buat. Kamu cuma harus jalani peranmu dengan baik sebagai model. Kalau pun dia macem-macem kan, yang pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN