82. Mengundang Perang

2109 Kata

Hari ini Desya menolak untuk keluar. Yang dia lakukan hanya tidur, rebahan, dan makan. Garis besarnya, hari ini dia banyak bermalas-malasan. Lihatlah sekarang. Setelah siang tadi mandi lagi, dia kembali tidur. Kali ini dia tidur di sofa. Dia mengenakan salah satu kemejaku, padahal dia membawa baju lebih banyak dariku. Aku pasrah saja kalau pada akhirnya aku kekurangan baju. Pasalnya, Desya bisa memakai bajuku, sedangkan aku tidak bisa memakai bajunya. Bisa dipastikan, aku harus beli baju lagi selama di sini. Hari pertama memang sepertinya akan kami habiskan di hotel saja. Tidak apa-apa, toh kami masih punya banyak waktu selama di sini. Jalan-jalan menikmati wisata dan kuliner di luar hotel akan kami mulai besok. “Sya ...” kini aku jongkok di depan sofa. “Bangun. Jangan tidur terus.” Ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN