58. Belum Usai

2333 Kata

Benar-benar kombinasi yang tak terduga. Kini, Mama dan Mas Dhika sedang berkolaborasi di dapur. Aku yang sempat menawarkan diri untuk ikut, ditolak mentah-mentah oleh Mama. Agaknya beliau memang seingin itu berkolaborasi dengan calon mantu. Aku berani bilang begitu karena beliau sendiri bahkan sudah menyebut Mas Dhika mantu tanpa calon. Mbak Karin jelas tidak menawarkan diri karena dia dikerubungi dua anaknya yang tidak bisa diam. Papa no comment. Mas Dipta apalagi. Soal makanan, dia adalah manusia yang tahunya menghabiskan. “Pa …” aku duduk di sebelah Papa yang dari tadi bolak-balik menatap dapur. Sudah pasti, beliau memantau istri tercinta yang sedang memasak dengan orang baru yang diharapkan menjadi menantunya. “Papa …” “Hm?” “Mama kayaknya cocok, tuh, sama Mas Dhika.” Papa meli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN